APA ITU PERPUSTAKAAN
DIGITAL ?
Oleh :
Muhammad Masrohan, MPd.
Perpustakaan digital
adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, audio dan video dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan
protokol elektronik melalui jaringan internet. Istilah perpustakaan
digital atau digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic
library dan virtual library.
Perpustakaan digital
atau E- Library is a comprehensive digital for information seekers of all
ages. Users can do business research, use it for homework, get background
materials for term papers, find out about both current and historical events,
and more, all in one vast database designed for both depth of content and
simplicity of interface.
Kata kunci dari
definisi di atas adalah “a comprehensive digital for information seekers”
yang mempunyai arti digital secara menyeluruh untuk pencari informasi. Jadi
yang di”digitalkan” dalam konteks perpustakaan, tidak hanya data bibliografi
dan layanannya, tetapi menyangkut semua aspek termasuk isinya (full text).
Beberapa pengertian
lain dari Perpustakaan Digital adalah :
- Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. (Sismanto, 2008)
- Perpustakaan Digital adalah koleksi data multimedia dalam skala besar yang terorganisasi dengan perangkat manajemen informasi dan metode yang mampu menampilakan data sebagai informasi dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalam berbagai konteks organisasi dan sosial masyarakat. (Griffin, 1999)
- Digital library is a managed collection of information, with associated services, where the information is stored in digital formats and accessible over a network (perpustakaan digital adalah kumpulan informasi yang dikelola, dengan layanan asosiasi dimana informasi disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan). (william arm)
- Digital libraries are collections containing fixed, permanent documents which are based on digital technologies and are used by individuals working alone (perpustakaan digital adalah koleksi yang mengandung dokumen permanen yang didasarkan pada teknologi digital dan digunakan oleh individu yang bekerja sendiri). Levy and Marshall (1995)
- Perpustakaan digital adalah koleksi perpustakaannya sudah dominan dalam bentuk digital. Koleksi digital ada dua kemungkinan, a). Koleksi tersebut tersedia di perpustakaan dalam bentuk bentuk digital yang terpasang dalam perangkat keras perpustakaan dan b). Koleksi tersebut tidak tersedia di perpustakaan, tetapi dapat diakses melalui perpustakaan (zulfikar zen).
Pengelolaan Perpustakan Digital
Dunia perpustakaan
semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan. Perkembangan dunia
perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan
pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang. Dari segi data dan
dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional
yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku, kemudian muncul perpustakaan modern
yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian koleksi buku yang disimpan di
perpustakaan.
Koleksi perpustakaan
juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat
dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari
perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library)
yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke
data digital dan media jaringan komputer (internet).
Di sisi lain, dari
segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi
perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat
ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi di perpustakaan.
Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita melakukan sistem
otomasi perpustakaan (library automation system).
Pengelolaan Dokumen
Elektronik
Pengelolaan dokumen
elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan dengan pengelolaan
dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati beberapa
tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan
pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan
terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem perpustakaan digital.
Proses Digitalisasi
Dokumen
Proses perubahan dari
dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik sering
disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Dokumen mentah (jurnal, prosiding,
buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat (scanner) untuk menghasilkan
doumen elektronik.
Proses Penyimpanan
Pada tahap ini
dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah pemasukan data (data
entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari
dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal Decimal Classification)
atau DDC (Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di
perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.
Ada dua pendekatan
dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base approach)
dan pendekatan basis data (database approach). Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan, dan kita dapat memilih pendekatan mana yang
akan kita gunakan berdasarkan kebutuhan.
Proses Pengaksesan dan
Pencarian Kembali Dokumen
Inti dari proses ini
adalah bagaimana kita dapat melakukan pencarian kembali terhadap dokumen yang
telah kita simpan. Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen akan
mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang kita pilih. Pendekatan database
membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk
penyimpanan data sekala besar. Disisi lain, kelemahannya adalah relatif
lebih rumitnya sistem dan proses yang harus kita lakukan.
Pengembangan Sistem
Otomasi Perpustakaan
Sistem otomasi
perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi, mulai dari system pengadaan
bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahan
pustaka, sistem sirkulasi, membership, dan sistem reporting aktifitas
perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan.
Transformasi
Pustakawan
Sebetulnya yang paling
memerlukan dan yang harus pertama kali melakukan transformasi di era
pengetahuan ini adalah pustakawan. Menambah nilai pada informasi dan
pengetahuan, manajemen pengetahuan, information literacy
training, multi-fungsi, dsb.; semuanya ini memerlukan kemampuan yang
lebih dari sekedar pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi informasi
dan bidang-bidang pengetahuan yang digeluti pengguna. Ini adalah kemampuan
untuk melihat dan memanfaatkan berbagai potensi teknologi informasi dan
pengetahuan untuk sebanyak mungkin peningkatan kuantitas dan kualitas siklus
pengetahuan.
Perpustakaan modern di
masa depan mempunyai kriteria yang patut dijadikan perhatian untuk melangkah
kepada eksistensi perpustakaan digital di era informasi. Perubahan jaman
menuntut perpustakaan untuk melakukan perubahan juga. Tidak terkecuali layanan
yang diberikan. Tidak mustahil jika sekarang beberapa jenis perpustakaan sudah
mulai merintis kliping elektronik, katalog online, pembuatan situs perpustakaan
dan berbagai aktivitas lainnya.
Aktivitas ini
diharapkan akan terus berkembang dengan aktivitas-aktivitas kreatif lainnya.
Karena dengan pemanfaatan teknologi informasi, aktivitas akan semakin efektif
dan efisien. Efektif, karena dengan teknologi informasi maka informasi akan
dihasilkan secara benar dan akurat. Efisien, karena dengan teknologi informasi
masalah waktu dalam menghasilkan dan mengemas informasi dapat dilakukan secara
cepat dan mudah.